Senin, 06 Juni 2011

Ajihara


Steak Empuk (www.steak-enthusiast.com)


Jl. Melawai IX no. 3A
Blok M
Kebayoran Baru
Jakarta Selatan
Tel. 720 1340

Ini adalah “sempit” sebagai gaya, dan ia bukannya tak berhasil –makanan enak, sewa rendah dan kerumunan laki-laki Jepang adalah pemandangan sehari-hari, dan setelah bertahun-tahun menjadi gerbang Little Tokyo, Ajihara yang berlantai dua ini telah masuk ke dalam perannya dengan perlahan tapi pasti. Menu compang-camping di dinding keriput tetap ada, menghias yang (nyaris tak) tersisa dari ruang tatami, robatayaki dan sushi bar; para pelayan, yang umumnya sangat menguasai menu, cenderung terlalu ramah terhadap orang-orang terkenal. Semua ini membentuk sebuah gambar yang sangat menyenangkan, dan makanannya pun tak mengecewakan.

Teman saya, Muroya-san, sudah tak lagi bekerja di sana, tapi menelusuri menu makanan Jepang tidaklah terlalu sulit jika Anda memahami beberapa kata kunci. Tempat ini bergaya izakaya (tempat minum-minum di Jepang): makanannya disajikan dalam porsi kecil, seakan tak penting, tapi nyaris tak pernah tak enak. Pesanlah sebagaimana dengan mezze atau tapas. Mulailah dengan nasu (terung) yang lunak dan basah oleh siraman shoyu dan mirin (dengan atau tanpa bacon), lalu teruskan dengan yaki nasu (terung panggang) dan barangkali sejumlah pilihan yakitori, semisal misalnya dada ayam dengan daun bawang, tsukune (ayam cincang) berlumur kecap manis (saya lebih suka tsukune yang lebih kurus); siugyuza (gyoza kukus, tentunya—dan cukup lezat di sini) dan, pada hari tertentu, satu atau dua potong ankinmo –hati ikan yang dilumatkan menjadi foie gras –dan basashi –sashimi daging kuda yang disajikan setengah beku untuk lalu dicelupkan ke dalam shoyu beraroma bawang putih cincang dan jahe.

Jangan pedulikan hidangan batar yang digoreng mentega: shimeji batar-nya benar-benar payah –berenang dalam minyak tapi minus kebajikan eksistensial mentega—meski gyuniku miso zuke-nya lumayan: yang satu ini adalah steak sirloin panggang yang semalaman direndam dalam pasta kedelai, lalu ditaburi potongan cabe rawit. Namun demikian, jangan ragu untuk memesan yang seakan klise: satu porsi sashimi tak akan melemahkan kredensial anda –salmon sashimi hadir dalam 6 potong yang lembut, tipis memanjang dan legit, sementara semangkuk besar ramen (cobalah versi miso atau shoyu) hampir selalu memuaskan.

Chuka zanmas, yang dianggap makanan istimewa tempat ini, sekarang bahkan sudah menjadi semacam “ekstra” –ia menggabungkan gurita, beragam kerang dan jenis rumput laut. Agedashi tofu, tahu sutra bersaput tepung yang digoreng sangat ringan, lalu dicelupkan dalam saus kecap, juga ditawarkan secara cuma-cuma. Bisa dibilang ini merupakan perubahan positif (apabila bisa disebut “perubahan”), di sebuah tempat yang sedari mula tak benar-benar memerlukannya.

Harga: sekitar Rp 300.000 – Rp 350.000 untuk 3 orang
Jam buka: 12:00 – 14:00 (makan siang);
18:00 – 24:00 (makan malam)
Busana: santai
Atmosfer: tenang, intim, tanpa basa-basi
Alkohol: bir, sochu, sake
Metode pembayaran: menerima semua kartu kredit utama
Diulas pada: September 2007
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...